prediksicash.com – Barcelona sekarang terlihat kesulitan untuk kembali menjuarai Liga Champions. Padahal mereka sudah berusaha keras untuk m
Tim Catalan terakhir kali meraih trofi Liga Champions pada tahun 2015. Sejak itu, mereka tidak pernah bisa mengangkatnya lagi.
Barcelona tersingkir dari kompetisi Eropa dengan cara yang memalukan dalam dua musim terakhir. Setelah unggul besar di leg pertama, Barca justru keok pada leg kedua dari AS Roma dan Liverpool.
Jawara La Liga tersebut kembali melakukan belanja besar pada bursa transfer musim panas. Mereka mengeluarkan uang untuk merekrut pemain-pemain seperti Antoine Griezmann, Frenkie de Jong, Hiroki Abe, Neto dan Junior Firpo.
Dengan kehadiran pemain baru, Barcelona tentunya ingin kembali bersaing di Liga Champions. Namun, mereka diyakini masih belum bisa berbuat banyak di kompetisi Eropa.
Berikut ini empat alasan mengapa Barcelona tidak akan menjuarai Liga Champions musim ini seperti dilansir Sportskeeda.
Ernesto Valverde
Kenapa Valverde masih bertugas di Camp Nou? Itulah pertanyaan sebagian besar penggemar Barcelona dan sudah jelas sang juru taktik masih mendapat dukungan dari dewan.
Sudah dua tahun Barcelona gagal berprestasi Eropa di bawah asuhan mantan manajer Bilbao itu. Valverde tidak bisa berbuat banyak saat timnya dihajar Roma dua tahun lalu. Hal yang sama terulang musim lalu setelah Liverpool menggagalkan Blaugrana masuk ke final.
Gaya permainan pragmatis pelatih Spanyol itu merugikan Barca. Valverde tidak pernah sukses di Liga Champions. Sudah jelas dia tidak memiliki sistem dan pengalaman yang tepat untuk meraih kesuksesa di Eropa. Karenanya, sangat sulit membayangkan Barca memenangkan Liga Champions di bawah arahannya.
Ketergantungan Pada Lionel Messi
Kehadiran Lionel Messi tidak diragukan lagi merupakan berkah yang luar biasa buat tim mana pun. Barcelona sangat beruntung memiliki Messi di timnya.
Namun, masalah muncul setelah Barcelona terlalu mengandalkan kecemerlangan Messi. La Liga baru berjalan tiga pertandingan dan Barcelona terlihat kesulitan tanpa kehadiran Messi. Setelah Messi mengalami cedera, pasukan Ernesto Valverde hanya meraih satu kemenangan dari tiga pertandingan sejauh ini. Mereka hanya mengumpulkan empat poin dan duduk di posisi kedelapan di klasemen La Liga.
Liga Champions jauh lebih sulit daripada La Liga. Sudah jelas bahwa Barca akan kesulitan tanpa kehadiran kapten mereka. Jika Messi mengalami cedera selama fase sistem gugur atau pertandingan penting, Barcelona bisa melupakan untuk mengangkat Liga Champions.
Pertahanan Rapuh
Kesulitan Barcelona di Liga Champions selama beberapa tahun terakhir dikarenkan banyaknya gol yang masuk ke gawang mereka. Sejak menjadi juara pada tahun 2015, Blaugrana pertahanan mereka menjadi sorotan.
Pada musim 2015/16, tim Catalan dibantai 4-0 oleh PSG. Namun, pada akhirnya mereka berhasil menyingkirkan raksasa Prancis itu dengan comeback yang luar biasa.
Mereka juga pernah dipermalukan Roma yang membalikkan kekalahan 4-1 untuk mengalahkan Blaugrana dengan kemenangan 3-0 di Italia. Sementara itu, kekalahan 4-0 atas Liverpool pada musim lalu masih segar dalam ingatan. Barca tidak bisa memenangkan Liga Champions jika mereka masih terus kebobolan banyak gol.
Kebangkitan Klub Premier League
Salah satu alasan mengapa Liga Champions lebih unggul dari kompetisi antar klub lainnya adalah level kompetisi yang meningkat setiap tahun. Karena itu, Barcelona bisa kembali gagal di Eropa lagi sebagai akibat dari meningkatnya intensitas klub-klub Premier League.
Tim-tim Spanyol mendominasi Liga Champions antara 2014 dan 2018. Musim lalu, klub Premier League mengambil alih. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, empat tim dari divisi domestik yang sama berhasil lolos ke final dalam dua turnamen Eropa. Liverpool dan Tottenham berhadapan langsung di Liga Champions, sementara Chelsea dan Arsenal bertempur di Liga Europa.
Tim-tim Premier League tidak melambat. Mereka meningkatkan kekuatannya setiap musim. Bahkan, kebangkitan klub-klub Inggris mengirimkan pesan ancaman kepada tim-tim di Eropa lainnya- termasuk Barcelona. Tim-tim seperti Juventus, Bayern Munchen, dan PSG juga akan habis-habisan untuk menjuarai Liga Champions musim ini setelah menghabiskan banyak uang di musim panas.