oleh

Dalam Menangani Sebuah Tim Jacksen F.Tiago Mempunyai Referensi Pelatih Eropa

Dalam Menangani Sebuah Tim Jacksen F.Tiago Mempunyai Referensi Pelatih Eropa

7upcash – Jacksen F. Tiago mempunyai banyak referensi dalam melatih sebuah klub. Ada Alex Ferguson, Jose Mourinho hingga Juergen Klopp yang hingga sekarang ini coba dia tekuni. Dalam Menangani Sebuah Tim Jacksen F.Tiago Mempunyai Referensi Pelatih Eropa

Dalam Menangani Sebuah Tim Jacksen F.Tiago Mempunyai Referensi Pelatih Eropa

Jacksen mulai karier jadi pelatih pada 2002 dengan membesut tim amatir asal Surabaya, Assyabaab Surabaya. Dia memperoleh panggung waktu jadi arsitek Persebaya Surabaya dengan mengantarkan tim berjuluk Bajul Ijo itu jadi juara Liga Indonesia pada 2004.

Sukses besar diperoleh Jacksen saat mengatasi Persipura Jayapura pada periode 2008 hingga 2014. Saat itu, dia mengantarkan tim Mutiara Hitam memenangkan Liga Super Indonesia pada 2008/2009, 2010/2011, serta 2012/2013. Dan masing-masing satu titel Indonesian Community Shield serta Inter Island Cup.

Saat ini, Jacksen jadi nakhoda Barito Putera. Dia diakui mengatasi klub yang bermarkas di Banjarmasin itu mulai sejak Desember 2016. Dalam bincang-bincang One on One dengan detikSport, Jacksen mengakui tidak memiliki idola pelatih, tapi mempunyai banyak referensi.

” Idola tak ada. Bila referensi untuk kepelatihan saya miliki banyak, yang pertama saya turut istri, dia sukai Alex Ferguson, ” kata Jacksen dalam percakapan di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, sebagian minggu lalu .

” Saya suka bukan karna cara dia melatih, tapi awatnya dia melatih klub besar dengan prestasi yang sama. Saya banyak juga baca serta belajar dari buku-bukunya, ” dia menambahkan.

” Saya juga suka Mourinho. Menurut saya dia jadi seorang pelatih yang buat mata-mata di dunia tertuju pada seorang pelatih. Sebelum ada dia, kita kelihatannya kurang banyak bicara masalah pelatih-pelatih, ” tutur dia.

” Lalu (Pep) Guardioa dan Klopp miliki konsep yang bagus. Banyak, tapi saya juga terinspirasi dengan Mario Zagallo. Dia pelatih pertama yang miliki kontak dengan saya dan kasih sertifikat langsung ke saya saat 1998 saat masih jadi pemain, ” dia menyatakan.

Jakcsen juga menyebutkan kalau banyak pelatih-pelatih lokal yang sebenarnya oke. Tapi, PSSI–Federasi Sepakbola Indonesia–terlambat menggiatkan pelatihan kepelatihan.

” Menurut saya banyak pelatih lokal (yang bagus). Tapi, menurut saya yang jadi masalah sepakbola sekarang ini kita telah menghabiskan waktu untuk dapat mengadakan kursus pada pelatih, ” kata Jacksen.

” Banyak orang katakan pelatihan kepelatihan baru terjadi saat sangsi FIFA. Bila saya menilainya dahulu telah sudah ada mengadakan lisensi nasional, tapi tidak dapat digunakkan untuk diluar Indonesia. ”

” Bila kita jauh dari pengetahuan, tentu kekuatan serta bakat yang kita miliki akan terpendam. Baru tahun ini di Indonesia teratur mengadakan pelatihan kepelatihan. Empat atau lima tahun pertandingan saya kira baru akan bertambah, ” Jacksen mengatakan.