oleh

Dinilai Peluang Rusia Juarai Piala Dunia Sangat Kecil

Dinilai Peluang Rusia Juarai Piala Dunia Sangat Kecil

7upcashHanya satu yang dibanggakan Rusia di Piala Dunia 2018 yaitu status mereka jadi tuan rumah.
Karna bicara kesempatan juara, Rusia dapat disebut kurcaci di antara raksasaraksasa sepak
bola dunia, setidaknya dari sisi peringkat. Dinilai Peluang Rusia Juarai Piala Dunia Sangat Kecil

Dinilai Peluang Rusia Juarai Piala Dunia Sangat Kecil

Berdasar pada rilis peringkat FIFA, Rusia tempati posisi 65 dunia. Tempat ini ada dibawah
dua wakil Asia, Arab Saudi (63) serta Korea Selatan (62). Sesaat dari tiga kali
keikutsertaan di Piala Dunia (2014, 2002, 1994), mereka tidak sempat dapat melalui fase
group. Pada Piala Dunia 1994, Rusia cuma tempati posisi 3 klassemen akhir Group B, kalah
berkompetisi dengan Brasil serta Swedia. Sesaat di Piala Dunia 2002 beberapa sekali lagi
cuma usai di tempat ke-3 serta mesti merelakan tuan-rumah Jepang serta Belgia yang
melenggang ke fase knock-out. Pun waktu jadi tamu di Brasil. Mereka dipaksa pulang lebih
awal karna tidak berhasil berkompetisi dengan Belgia serta Aljazair.

“Sayangnya, tim kami belum juga memperoleh hasil bagus belakangan ini. Tapi, kami akan
bertanding hingga akhir, ” kata Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Rusia yang pernah
dikatakan sebagai negara tertutup serta barusan diguncang gosip pembunuhan intelijen
sedang membuat citra mereka di bagian berolahraga. Terlebih dulu mereka telah buka diri
dengan jadi tuan-rumah final Liga Champions pada 2007/2008. Waktu itu, Rusia sukses buka
mata pencinta sepak bola bila mereka dapat jadi tuan rumah yang baik. Ketentuan masuk ke
Rusia juga di buat gampang untuk fans. Penulis buku sekalian jurnalis asal Inggris Simon
Kuper bercerita bagaimana waktu dia datang ke Rusia melihat pertandingan final yang di
gelar di Stadion Russia Luzhniki Fase, Moskow.

Dia menulis, waktu mengadakan final, mereka yang memegang ticket laga bisa masuk Rusia
tanpa ada visa, sekalian jadi pemberi tanda histori baru buat pecahan Uni Soviet itu. Dia
juga tidak menjumpai kesusahan waktu melalui bea cukai di Bandara Domodedovo ; lebih cepat
dibanding masuk AS, karna semuanya sistem cuma berjalan hitungan menit. “Pertandingan
ditata dengan begitu indah, ” catat Kuper, dalam kolomnya di ft. com. Untuk memoles citra
jadi tuan-rumah, Rusia lakukan apa sajakah, termasuk juga merevisi pembiayaan.

Pernah alami kepanikan karna alami krisis ekonomi pada 2015, pada 2018 mereka
menginformasikan berlangsung pembengkakan biaya dari perkiraan awal. Pada Februari, Rusia
menyuntikkan dana penambahan sebesar 19, 1 miliar rubel atau sekitaran Rp4, 3 triliun.
Total Rusia mesti keluarkan dana sekitaran Rp144 triliun. “Kita bicara mengenai warisan
Piala Dunia 2018 dengan semuanya infrastruktur besar itu, ” kata Putin. Jadi tuan-rumah
Piala Dunia bermakna mesti keluarkan dana besar dengan hitung untung-rugi yang senantiasa
jadi perbincangan. Sebagian instansi penelitian menyebutkan bila jadi tuan-rumah tidak
senantiasa untungkan.

Hadirnya supporter untuk melihat pertandingan Piala Dunia cuma berbentuk ledakan sebentar,
sedang dana yang di keluarkan telah diawali waktu ditunjuk jadi tuan-rumah. Tapi, dari
bagian pemerintah, mereka lihat jadi tuan-rumah Piala Dunia bermakna buka kesempatan untuk
menarik turis asing, memberi fasilitas serta prasarana berolahraga untuk orang-orang.
Termasuk juga segi kesehatan. Dengan sarana berolahraga yang ideal, orang-orang akan rajin
olahraga sekalian kurangi orang sakit yang buat beban pengeluaran pemerintah jadi lebih
enteng. Selebihnya, jadi tuan-rumah tidak selalu jadi garansi akan mencapai hasil
memuaskan.

Mulai sejak Piala Dunia 1930 hingga 2014, cuma ada enam tuan-rumah yang keluar jadi juara
diakhir turnamen. Mereka yaitu Uruguay, Italia, Argentina, Inggris, Jerman Barat, serta
paling akhir Prancis, selebihnya semakin banyak mencapai ticket semifinal. Dari bagian
persiapan, perjalanan Rusia juga tidak menekankan. Dari tujuh kali eksperimen, mereka
tidak sempat memperoleh kemenangan. Empat kalah serta tiga hasil imbang. Hasil ini
menimbulkan kesangsian mengenai kesempatan Rusia mulai sejak tim dikerjakan Stanislav
Cherchesov. “Saya fikir tidaklah perlu cemas. Hari ini baru 5 Juni serta laga kami. Masih
tetap ada cukup saat, ” kata Cherchesov.