oleh

Kemungkinan Timnas Malaysia Ke Jakarta Untuk Meladeni Tim Garuda Tanpa Pemain Naturalisasi Andalan

Kuala Lumpur – Timnas Malaysia terancam tak bisa diperkuat pemain naturalisasi andalan, Mohamadou Sumareh. Pemain yang bisa beroperasi sebagai striker maupun penyerang sayap kanan itu mengalami cedera di bagian paha.

Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, akan terus memantau kondisinya jelang partai uji coba kontra Yordania di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (30/8/2019), hingga sebelum laga kontra Timnas Indonesia di laga pembuka Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, 5 September 2019.

Mohamadou Sumareh merupakan satu dari empat pemain naturalisasi yang mendapat panggilan dari Tan Cheng Hoe mengikuti pemusatan latihan jelang kualifikasi Piala Dunia 2022. Total ada 27 pemain yang mendapat panggilan.

Pemain Pahang FA itu sudah jadi bagian tim Harimau Malaya sejak sebelum Piala AFF 2018. Kiprahnya di turnamen sepak bola paling elite di kawasan ASEAN itu cukup vital, hingga membawa Malaysia ke final.

Sumareh sudah gabung TC Timnas Malaysia dan ikut berlatih, hanya tak seperti rekan satu timnya yang lain, pemain berusia 27 tahun itu belum bisa latihan secara maksimal.

Namun, Tan Cheng Hoe menuturkan materi latihan memasuki hari kedua TC juga masih “normal” alias belum digeber sehingga kondisi seluruh pemain masih terus dipantau.

Meski begitu, Tan Cheng Hoe berharap kondisi Sumareh membaik dalam waktu dekat. Ada sembilan hari tersisa untuk memulihkan kondisinya sebelum laga kontra Timnas Indonesia.

Sumareh diketahui sudah absen bertanding dalam laga terakhir Pahang, yakni saat bersua Sabah di Piala Malaysia (24/8/2019), juga akibat cedera tersebut.

“Dia juga sudah hampir dua minggu tak berlatih penuh bersama Pahang. Jadi kami akan memantau kondisi kebugaran dan cederanya,” kata Cheng Hoe.

“Saya harap dia segera pulih karena kami tahu Sumareh mampu memberi dampak terhadap tim,” imbuh pelatih asal Kedah itu.

Jika Sumareh tak bisa pulih tepat waktu, sang pelatih kemungkinan besar tak akan mengambil risiko dengan memaksa memboyongnya dalam lawatan Timnas Malaysia ke Jakarta untuk meladeni Tim Garuda. Hal itu bisa jadi keuntungan buat Timnas Indonesia.