oleh

Liga Italia di Ambang Bangkrut

CEO Inter Milan Giuseppe Marotta mengungkapkan bahwa Serie A atau kompetisi kasta tertinggi Liga Italia di ambang kebangkrutan dan membutuhkan bantuan dana dari pemerintah.

Hal itu disampaikan Giuseppe Marotta dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia II Sole 24 Ore, sebagaiman dilansir dari Reuters pada Kamis (27/1/2022) pagi WIB.

“Serie A dan secara umum liga sepak bola Italia berisiko bangkrut. Pemerintah dan lembaga politik tidak dapat mengabaikan ini lagi,” kata Marotta.

“Ini sistem yang berada di ujung jurang yang tanpa diragukan lagi sudah bermasalah sebelum Covid-19, tetapi hampir tidak menerima dukungan dalam dua tahun selama pandemi,” ujar Giuseppe Marotta.

Marotta juga mendesak pemerintah mengizinkan klub-klub Liga Italia untuk menambah kapasitas penonton di Stadion.

Beberapa pekan terakhir klub-klub memang memangkas jumlah penonton yang hadir di stadion menjadi hanya 5.000 fan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona.

Marotta menilai pertandingan Liga Italia bisa ditonton lebih banyak penggemar di stadion dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yang sudah terbukti membuat kasus Covid-19 terkendali.

“Fasilitas luar ruangan tidak diragukan lagi aman saat semua memakai masker dan kapasitas berkurang hingga 50 persen,” ujarnya.

“Memangkas kapasitas menjadi 5.000 orang membuktikan pengorbanan kami,” ucap Marotta menjelaskan.

“Jika Perancis bersiap menyambut 100 persen kapasitas stadion, seperti yang sudah terjadi di Inggris, apakah masuk akal bagi kami untuk mempertahankan jumlah penonton yang lebih sedikit?” ucap Giuseppe Marotta.

Lebih lanjut, mantan CEO Juventus itu juga mengatakan bahwa sepak bola Italia tidak mendapatkan bantuan dana sebanyak industri lain karena tidak dianggap serius.

“Sepak bola masih dianggap sebagai dunia presiden kaya dan bodoh yang membuang-buang uang untuk bersenang-senang,” ujarnya.

“Dunia kami ini berjuang untuk diakui secara apa adanya, tetapi bagaimana Anda bisa mengabaikan fakta bahwa sepak bola profesional juga seperti industri lainnya?” tutur Giuseppe Marotta.