oleh

Pelatih Kroasia Punya Misi Menghapus Kenangan Pahit Dua Dekade Silam

Pelatih Kroasia Punya Misi Menghapus Kenangan Pahit Dua Dekade Silam

7upcashKroasia sukses laju ke babak final Piala Dunia 2018. Zlatko Dalic mempun yai misi
meniadakan masa lalu pahit Vatreni pada dua dekade yang lalu. Pelatih Kroasia Punya Misi Menghapus Kenangan Pahit Dua Dekade Silam

Pelatih Kroasia Punya Misi Menghapus Kenangan Pahit Dua Dekade Silam

Kroasia menaklukkan Inggris di semifinal Piala Dunia 2018. Dalam laga di Luzhniki Fase,
Kamis (12/7/2018) dini hari WIB, Luka Modric dkk menang dengan skor akhir 2-1. Kemenangan
itu didapatkan dengan tidak gampang. Mereka mesti melakukan laga sampai babak tambahan .

Kroasia sudah sempat terjepit karena gol cepat Keiran Trippier melalui sepakan bebas di
menit ke lima. Kroasia melanjutkan catatan bagus dengan seperti waktu comeback di
pertandingan melawan Rusia serta Denmark.

Ivan Perisic jadi pencetak gol penyama posisi di menit ke-68. Waktu pertandingan mesti
mainkan babak tambahan , Mario Mandzukic jadi pahlawan dengan gol yang diciptakan di menit
ke-109.

Dengan kesuksesan ini, Kroasia pun melebihi prestasi di Piala Dunia 1998. Waktu itu, mereka
berhenti di semifinal .

Dalic masih tetap jadi supporter Davor Suker dkk pada perhelatan Piala Dunia 1998, Kroasia
dihentikan oleh Prancis di semifinal . Harapan Kroasia waktu itu sudah sempat melambung
tinggi selesai unggul lebih dahulu lewat Davor Suker pada menit ke-46. Lilian Thuram jadi
penentu kemenangan Les Bleus dengan gol pada menit ke-47 serta ke-69.

Kroasia sekarang akan hadapi Prancis di stadion yang sama, pada pertandingan final yang
akan digelar, Minggu (15/7/2018) jam 10. 00 malam WIB. Dalic tidak akan mengangkat misi
balas dendam, hanya ingin Kroasia tampilkan perform terunggul di pertandingan final.

” Pada 1998, saya berada di Prancis untuk tiga laga awal menjadi seseorang supporter.
Kebanyakan orang di Kroasia mengingat pertandingan itu, waktu Thuram cetak gol serta kami
kalah 1-2, ” kata Dalic di website FIFA.

” Itu jadi tema bahasan sepanjang 20 tahun paling akhir. Saya ingat waktu kami merayakan
gol Suker, namun kami selekasnya terduduk lagi karena sukses disamakan . ”

” Ke-2 team telah tunjukkan kwalitas mereka, kami tidak mengangkat misi balas dendam.
Berikut sepakbola, berikut berolahraga. Yang perlu kami kerjakan ialah bersiap untuk
tampilkan perform terunggul kami di laga final, ” dia memberikan.