oleh

Pembelian Paling Jelek pada Bursa Transfer Musim Dingin

Pembelian Paling Jelek pada Bursa Transfer Musim Dingin

7upcash – Bursa transfer musim dingin sudah sah di buka pada tanggal 1 Januari 2019 lalu. Perihal ini membuat semua klub-klub di liga top Eropa mempunyai peluang untuk menghadirkan pemain anyar untuk meningkatkan kemampuan timnya semasing. Pembelian Paling Jelek pada Bursa Transfer Musim Dingin

Pembelian Paling Jelek pada Bursa Transfer Musim Dingin

Walau mempunyai beberapa narasi sukses, ada pula beberapa pemain yang tidak berhasil memberi efek positif ke klub barunya. Tersebut kami sudah meringkas lima pembelian terburuk di bursa transfer musim dingin:

Julien Faubert (West Ham United ke Real Madrid)

Di bulan Januari 2009, Real Madrid dengan mengagetkan menghadirkan winger asal Prancis, Julien Faubert dari West Ham United. Faubert dihadirkan dengan status utang sampai akhir musim 2008-09 serta mempunyai pilihan pembelian.

Dia melakukan kiprahnya bersama dengan Los Blancos pada tanggal 7 Februari 2009 di partai menantang Racing Santander. Sesudah itu, dia cuma dapat mengoleksi satu tampilan lagi bersama dengan Real Madrid.

Saat berkarier di Santiago Bernabeu, dia sudah sempat memperoleh masukan keras sebab tidak ikuti session latihan. Selain itu, dia sempat juga tampak mengantuk di bangku cadangan Real Madrid. Pihak Los Blancos juga akan memutuskan untuk tidak mempermanenkan statusnya serta mengembalikannya ke West Ham pada musim panas 2009.

Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea)

Fernando Torres akan memutuskan untuk terima penawaran Chelsea di bulan Januari 2011. Untuk mendatangkannya dari Liverpool, Chelsea mesti memberikan dana senesar 50 juta Poundsterling.

Walau dihadirkan dengan mahar yang cukuplah mahal, Torres tidak dapat tunjukkan tampilan terbaiknya bersama dengan Chelsea. Pada musim 2010-11, dia cuma dapat cetak satu gol dari 18 tampilan.

Di musim-musim setelah itu, penampilannya untuk The Blues tidak kunjung lebih baik. Keseluruhan, dia cuma dapat memberikan 45 gol dari 172 tampilan di semua pertandingan. Chelsea juga melepasnya ke AC Milan dengan status permanen pada bulan Januari 2015.

Klaas-Jan Huntelaar (Ajax ke Real Madrid)

Di bulan Januari 2009, Real Madrid akan memutuskan untuk membawa bomber andalan Ajax Amsterdam, Klaas-Jan Huntelaar. Dia ditebus di harga 20 juta Euro.

Kehadirannya ke Santiago Bernabeu diinginkan dapat jadi jalan keluar dari kebuntuan di posisi depan Los Blancos yang tidak dapat tampil memberikan keyakinan saat itu. Akan tetapi, dia kesusahan untuk tunjukkan performa yang berkelanjutan di mulut gawang lawan.

Dia cuma dapat cetak delapan gol dari 20 penampilannya bersama dengan Los Blancos. Pada musim panas 2009, manajemen Real Madrid juga akan memutuskan untuk melegonya ke AC Milan dengan mahar sebesar 17 juta Euro.

Andy Carrol (Newcastle United ke Liverpool)

Andy Carrol dihadirkan Liverpool untuk isi posisi yang dibiarkan oleh Fernando Torres. Untuk mendatangkannya, Liverpool mesti merogoh kocek sebesar 35 juta Poundsterling. Angka itu sudah sempat membuat jadi pemain Inggris termahal selama hidup.

Di paruh pertama musim 2010-11, Carroll dapat tunjukkan tampilan yang optimal bersama dengan Newcastle United. Dia sukses mengemas 11 gol dari 19 penampilannya di Premier League. Akan tetapi, dia cuma sukses mengemas dua gol dari sembilan tampilan saat mengenakan seragam Liverpool di paruh kedua musim 2010-11.

Selain seringkali menanggung derita cedera, Carroll ikut tidak dapat menggeser posisi Luis Suarez dari team penting Liverpool. Saat dua 1/2 musim bermain di Anfield, penyerang jangkung itu cuma dapat melesakkan 11 gol dari 58 penampilannya di semua pertandingan.

Xherdan Shaqiri (Bayern Munich ke Inter Milan)

Xherdan Shaqiri hadir ke Bayern Munich pada tahun 2012 dengan predikat menjadi pemain muda penuh kekuatan. Akan tetapi, dia tidak dapat menggeser posisi Arjen Robben serta Franck Ribery yang di bidang sayap. Dia juga akan memutuskan untuk pindah ke Inter Milan pada bursa transfer musim dingin musim 2014-15.

Di Inter, dia mempunyai pekerjaan untuk menghidupkan prestasi Nerazzurri yang jeblok saat itu. Akan tetapi, dia tidak dapat untuk tunjukkan tampilan yang berkelanjutan di Giuseppe Meazza.

Dia cuma sukses cetak satu gol dari 15 penampilannya di Serie A. Tidak senang dengan performa Shaqiri, Inter akan memutuskan untuk melegonya ke Stoke City pada musim panas tahun 2015 di harga 12 juta Poundsterling.