oleh

Polisi Menyelidiki Pelecehan Rasial terhadap Sane serta Gundogan

Polisi Menyelidiki Pelecehan Rasial terhadap Sane serta Gundogan

7upcash – Kepolisian Jerman dengan sah mengusut pelecehan rasial pada dua pemain tim nasional Jerman, Leroy Sane serta Ilkay Guendogan. Berdasar pada info seorang wartawan, ada sebagian orang yang menghina keduanya setiap saat kuasai bola dalam pertandingan menantang Serbia, Kamis (21/3/2019) pagi hari WIB. Polisi Menyelidiki Pelecehan Rasial terhadap Sane serta Gundogan

Polisi Menyelidiki Pelecehan Rasial terhadap Sane serta Gundogan

Setelah laga, Andre Voigt yang profesinya menjadi wartawan spesialis peliput bola basket mengungkapkan perihal itu. Dalam satu video yang diupload di account alat sosialnya, ia menceritakan pelecehan rasial yang dikerjakan beberapa pemirsa di tribun Stadion Volkswagen Ajang.

“Ada sebagian orang yang duduk di belakang kami. Mereka mungkin hadir bukan untuk melihat sepak bola, melainkan sebatas untuk minum-minum. Ada tiga orang yang menyebalkan selama set pertama, tetapi tidak ada orang yang menyapa mereka,” cerita Voigt seperti diambil dari Sport1.

Sang wartawan meneruskan, kondisi makin bertambah kronis pada set kedua. “Setiap kali Leroy Sane kuasai bola, mereka menyebutkan Negro. Saat Guendogan berlaga, tidak diduga saja ada yang bicara dengan logat Turki,” kata Voigt lagi.

Pernyataan Voigt dibetulkan oleh DFB yang keluarkan pengakuan sah tentang hal tersebut. Tubuh sepak bola Jerman itu mengutuk keras tindak pelecahan rasial pada Sane serta Guendogan itu.

Dalam pertandingan tim nasional Jerman menantang Serbia yang berkahir imbang 1-1, Guendogan mendapatkan kehormatan jadi kapten pada set kedua. Diakuinya tersanjung terima ban kapten dari Manuel Neuer yang digantikan Marc-Andre ter Stegen saat set kedua diawali.

“Manu menghampiriku pada interval laga. Ia menjelaskan, saya akan memperoleh ban kapten. Saya terima itu perasaan bangga serta hormat serta coba mengonformasi itu dengan bermain baik,” jelas Guendogan. “Ini benar-benar spesial serta menunjukkan jika saya dihormati di team.”