oleh

Prancis Sukses Mengembalikan Sepak Bola ke Kampung Halaman

Prancis Sukses Mengembalikan Sepak Bola ke Kampung Halaman

7upcashInggris tidak berhasil membawa sepakbola pulang ke rumah. Yang berlangsung ialah Prancis
sukses kembalikan Piala Dunia ke kampun g halamannya. Prancis Sukses Mengembalikan Sepak Bola ke Kampung Halaman

Prancis Sukses Mengembalikan Sepak Bola ke Kampung Halaman

Football’s coming home terus-terusnya dinyanyikan supporter Inggris di Piala Dunia 2018
ini. Lagu itu memvisualisasikan keinginan besar umum negeri Ratu Elizabeth untuk dapat lagi
memenangkan Piala Dunia, seperti yang sekali-kalinya mereka capai di 1966.

Piala Dunia 2018 ini memanglah jadi peluang terunggul The Three Lions menyudahi puasa titel
mereka yang telah berjalan sangatlah lama. Untuk pertama kali semenjak 1990 Inggris
mengambil langkah ke semifinal .

Namun sepakbola selanjutnya tidak kembali pada rumah (‘pulang ke rumah’ ialah frasa atas
klaim status bangsa inggris menjadi penemu berolahraga itu). Inggris kalah menyesakkan dari
Kroasia di semifinal serta selanjutnya mesti senang jadi penghuni tempat empat selesai
ditundukkan Belgia pada persaingan perebutan tempat ke-3.

Sepakbola batal pulang ke rumah, namun Piala Dunia lah yang kembali pada kampun g halaman.
Piala Dunia pulang ke Prancis. Pulang ke negara kelahiran pencetus inspirasi moment itu,
Jules Rimet.

Jules Rimet menyarankan apa yang saat ini kita kenal menjadi Piala Dunia pada tahun 1928.
Pria Prancis kelahiran 14 Oktober 1873 itu menjabat menjadi presiden FIFA waktu menyarankan
digelarnya laga antara sebagian negara.

Piala Dunia pertama diselenggarakan tahun 1930 di Uruguay. Terdapat 13 negara peserta, 3
stadion tuan-rumah serta cuma dilangsungkan di satu kota. Tuan-rumah jadi juara selesai
menaklukkan Argentina 4-2.

Mulai sejak itu Piala Dunia diselenggarakan teratur tiap-tiap empat tahun , pengecualian
pada 1942 serta 1946 yang ditiadakan karena Perang Dunua II.

Jules Rimet jadi presiden FIFA semenjak 1921 hingga sampai 1954. Untuk menghormati jasanya,
nama Jules Rimet lalu digunakan untuk menamai trofi Piala Dunia 2018. Trofi itu dengan cara
permanen dipunyai Brasil sesudah jadi juara dunia pada 1970. Tetapi trofi itu menghilang
pada 1983 serta belum juga diketemukan sampai sekarang.