oleh

Wakil Dari Benua Afrika Diragukan di Piala Dunia 2018

Wakil Dari Benua Afrika Diragukan di Piala Dunia 2018

7upcashPada saat yang bersamaan di dua tempat yang berlainan, dua wakil Afrika pada Piala Dunia,
Nigeria dan Mesir, gagal meraih kemenangan saat melakukan uji coba melawan tim Eropa.
Nigeria rubuh dari Rep Ceko, sedang Mesir takluk 0-3 dimuka Belgia. Nigeria dan Mesir
yaitu dua dari lima wakil Afrika pada Piala Dunia 2018. Wakil Dari Benua Afrika Diragukan di Piala Dunia 2018

Wakil Dari Benua Afrika Diragukan di Piala Dunia 2018

Tiga tim beda dihuni Maroko, Senegal, dan Tunisia. Dari lima tim itu, Nigeria jadi tim
dengan jam terbang paling tinggi pada Piala Dunia dengan enam kali tampil. Jumlah itu
berada diatas Tunisia (5), Maroko (5), Mesir (4), dan Senegal (2). Lima negara ini juga
yang diharapkan dapat memperbaiki muka Afrika di Piala Dunia. Mesir jadi wakil Afrika
pertama, yakni Piala Dunia 1934. Saat ini, setelah 84 tahun berlalu mulai sejak mereka
berperan serta, tampilan wakil Benua Hitam tidak kunjung memerlihatkan perubahan.

Bahkan juga, saat Afrika Selatan jadi negara Afrika pertama sebagai tuan-rumah, tetaplah
tidak dapat mengangkat pamor benua seluas 30, 37 juta km. persegi itu. Catatan paling baik
wakil Afrika berhenti pada perempat final. Asia dapat dipandang lebih baik karena sempat
meletakkan wakilnya, Korea Selatan pada semifinal. “Saya mungkin menyebutkan (wakil)
Afrika akan menembus semifinal dan jadi juara, namun itu hanya mimpi. Jujur saja saya
tidak dapat lihat mereka mengambil langkah lebih jauh dari perempat final, ” kata bekas
pemain timnas Kamerun dan Arsenal Lauren, diambil BBC. Agak aneh memang lihat bagaimana
wakil Afrika malah kesulitan bersaing di level teratas.

Walau sebenarnya, banyak pemain mereka menginvasi sepak bola Eropa, termasuk lima
pertandingan elite. Nigeria, misalnya. Pelatih Gernot Rohr hanya memasukkan dua nama
pemain yang datang dari pertandingan domestik, yakni Ikechukwu Ezenwa yang lain beberapa
besar datang dari pertandingan Eropa, mulai Inggris, Rusia, sampai Israel. Sisanya ada
dari Liga China dan Turki. Jumlahnya menjangkau 19 pemain. Maroko 20 pemain beda datang
dari pertandingan Eropa, beberapa besar bermain di Spanyol. Tu ni sia 10 pemain datang
dari Eropa, beberapa besar bermain di Prancis.

Mesir membawa tujuh pemain dari Liga Primer Mesir. Sesaat Senegal, 20 dua dari 23 pemain
merumput di Eropa. Hanya satu nama yang bermain di pertandingan Afrika, yakni Geunie. “Ini
yaitu pendapat jujur saya karena kami masih tetap satu langkah di belakang tim tertinggi.
Saya tidak dapat lihat mereka menantang Jerman, Argentina, Spanyol, atau Brasil, mereka
tidak di level itu, ” tutur Lauren. Bekas Pelatih Timnas Nigeria Volker Finke juga tidak
yakin tim Afrika akan mengambil langkah jauh pada Piala Dunia 2018. Alasannya, berolahraga
di Afrika termasuk sepak bola masih tetap kurang bagus dari bagian organisasi,
infrastruktur, dan minimnya transparansi. Keadaan itu buat sepak bola susah memperoleh
dana besar.

Dia bercerita bagaimana mendadak, pintu di hotel tim terkunci, karena tagihan belum juga
dibayar ; bus tim akan tidak datang ambil pemain, karena ada sangkaan tak ada uang bahan
bakar ; atau penerbangan dipending, dengan argumen hadiah untuk pemain masih tetap
dinegosiasikan. “Di Afrika, asosiasi sepak bola memiliki anak didik diantara beberapa
pemain. Ketika bekerja di Kamerun, 50% titipan dan 50% pelatih. Walau sebenarnya untuk
berhasil memerlukan support dari federasi. Dapat dipikirkan bila tidak memasukkan pemain
tertentu, ” papar Finke pada dw. com.