oleh

Ramai Rumakiek Bintang Timnas Indonesia Asal Papua

Ramai Rumakiek telah menjadi sensasi tersendiri, bukan hanya di BRI Liga 1 2021/2022 tapi juga Timnas Indonesia. Ramai Rumakiek, salah satu mutiara dari Papua, kini disebut sebagai the next Boaz Solossa.

Ramai menorehkan tinta pertama level internasional saat Timnas Indonesia menang 2-1 atas Chinese Taipei dalam leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, 7 Oktober 2021. Dia bahkan langsung mencetak gol di laga itu.

Golnya bermula dari umpan silang mendatar yang dikirim Miftah Sani dari sisi kiri serangan Timnas Indonesia. Bola berhasil diterima oleh Rumakiek dan diolah dengan mengecoh dua pemain sebelum bersarang ke gawang Chinese Taipei.

“Saat tahu Ramai masuk DSP, saya buru-buru pulang ingin menonton pertandingan timnas melawan Chinese Taipei itu. Saya bangga dia bisa cetak gol karena saya tahu bagaimana prosesnya bersama tim ini. Sebuah kebanggaan luar biasa,” kata Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura.

Nama Ramai Rumakiek tentu masih asing di telinga pecinta sepak bola nasional sebelum mencetak gol pembuka laga itu. Tapi, kini mulai banyak dikenal. Apalagi, pemain asli Jayapura itu kini juga masuk skuat Timnas Indonesia U-23 yang akan bertanding dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2022.

Ramai Rumakiek diprediksi bakal menjadi bintang masa depan Timnas Indonesia. Di usia yang masih muda, dia sudah menunjukkan potensi dan masih akan terus berkembang sampai beberapa tahun ke depan.

Berbicara mengenai Ramai Rumakiek, tentu tidak bisa lepas dari sosok Jacksen yang memberinya kesempatan bermain di BRI Liga 1. Jacksen memainkannya sebagai starter dalam laga debut melawan Persita Tangerang di pekan pertama, 28 Agustus 2021.

“Pertandingan pertama di Liga 1, saya langsung turunkan dia main sejak awal. Itu menunjukkan bahwa saya melihat anak itu punya sesuatu. Pertandingan pertama saya berani cadangkan Pahabol, Elisa Basna, dan pemain yang punya lebih pengalaman,” ungkap Jacksen.

Laga debut level klub Ramai juga sangat fantastis lantaran dia juga mencetak gol untuk Persipura. Bedanya, timnya dipaksa takluk 1-2 dari Persita dalam duel itu. Tapi, laga ini tentu penting buat karier Ramai Rumakiek.

Dia kemudian tampil dalam empat laga lain di BRI Liga 1. Persipura sendiri hanya memetik satu kemenangan. Tapi, lagi-lagi kemampuan individunya membuat berpengaruh pada jalannya menuju Timnas Indonesia.

Banyak yang heran pelatih Shin Tae-yong memanggilnya ke Timnas Indonesia. Maklum, dia masih sangat muda dan belum berpengalaman. Tapi, Jacksen merasa bahwa kemampuan Ramai memang layak diganjar kesempatan membela Tim Merah Putih.

“Saya menurunkan pemain berusia 19 tahun, saya rasa itu sudah menunjukkan bahwa anak itu memang punya kemampuan. Sekarang media memuji dia dengan apa yang dia lakukan di timnas, tetapi saya rasa apa yang dalam tim (Persipura) dalam Liga 1 sudah jadi jawaban,” imbuh Jacksen.

Tampil sebagai pemain sayap, Ramai adalah pemain yang punya kelincahan dalam membawa bola. Sekilas, ada kemiripan gaya permainannya dengan Boaz Solossa, legenda Persipura yang kini berseragam Borneo FC.

Jacksen melewati banyak kenangan dalam perjumpaannya dengan sosok Ramai Rumakiek yang punya potensi besar. Pelatih berpaspor Brasil itu tidak segan mengirim pujian kepada pemilik nama lengkap Ramai Melvin Rumakiek itu.

“Kami menjalani banyak proses bersama Ramai, sebuah berlian yang sangat luar biasa. Kami harus merawat dia dengan baik. Saya bersyukur dia dapat kesempatan tampil di luar negeri dengan timnas,” tutur Jacksen.

Sang kakak, David Rumakiek yang kini juga merupakan pemain Persipura, berpesan kepada Ramai agar terus fokus dalam mengembangkan kemampuannya. Banyak pujian juga bisa membuat pemain sepertinya terlena.

“Nasihat saya jangan tergoda dengan apa yang ada. Tetap rendah hati untuk lebih baik ke depannya,” ujar pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu.

David sendiri merupakan pemain yang pernah membela Timnas Indonesia U-19 arahan Indra Sjafri pada musim 2018 hingga 2019. Tidak menutup kemungkinan dia juga akan termotivasi untuk bisa tampil lebih baik lagi demi bermain bersama sang adik di timnas level senior.

Rumakiek bersaudara ini seolah meneruskan Solossa bersaudara, deretan pemain Persipura yang masuk skuat Garuda. Di masa lampau, terdapat Boaz Solossa dan Ortizan Solossa yang menjadi andalan Mutiara Hitam sekaligus Timnas Indonesia.