oleh

Liga Champions Musim 2022/23 Menjadi Momen Paling Buruk Bagi Chelsea

Musim 2022/23 menjadi momen paling buruk bagi Chelsea. The Blues sudah keluar dari semua jalur mendapatkan gelar setelah disingkirkan Real Madrid di Liga Champions pada Rabu (19/4/2023). 

Legenda Chelsea, Didier Drogba menyatakan bahwa dirinya tak lagi mengenali Chelsea musim ini. Drogba menilai terlalu banyak perubahan terjadi sejak dirinya pergi dari Stamford Bridge pada musim 2015/16 lalu. 

agi Drogba, perubahan besar terjadi secara signifikan setelah terjadinya pergantian kepemilikan ke tangan Todd Boehly. Sejak saat itu, Drogba menilai Chelsea sudah kehilangan karakternya. 

“Saya mengenal klub ini dengan kelas tertentu selama era Roman Abramovich, tetapi hari ini saya merasa kurang. Sangat sulit bagi saya untuk melihat bagaimana mereka menyingkirkan orang-orang tertentu,” ujar Drogba dikutip dari Fotmob. 

Bagi Drogba, kehilangan karakter merupakan hal paling parah yang dialami Chelsea. Mantan striker Pantai Gading itu bahkan tak ingin lagi mengakui Chelsea yang dikomandoi Todd Boehly tersebut. 

Akibatnya Chelsea mengalami penurunan prestasi yang sangat anjlok musim ini. Tak hanya itu, Chelsea bahkan sudah kehilangan pamornya sebagai salah satu tim tersukses di Eropa. 

Meskipun tak akui lagi mantan timnya tersebut, Drogba berharap Chelsea bisa kembali menjalankan prinsip mereka seperti pada zamannya. “Mereka harus kembali ke prinsip dan nilai yang mereka miliki. Saya tidak lagi mengakui klub saya,” terang Drogba. 

Drogba menilai Chelsea sudah banyak berubah terutama dalam hal kebijakan transfer pemain. Drogba menjelaskan bahwa kebijakan transfer Chelsea musim ini sudah menyimpang dan jauh dari karakter mereka di musim-musim sebelumnya. 

Drogba menerangkan bahwa di musim lalu, Chelsea mendatangkan para pemain yang memiliki segudang pengalaman. Chelsea bahkan tak jarang mendatangkan pemain dengan label bintang. 

Namun musim ini, Chelsea justru lebih suka mendatangkan para pemain muda. Pemikiran yang dominan tentang investasi pada pemain muda menjadi muara kehancuran Chelsea di musim ini. 

“Memasukkan pemain seperti Petr Cech, Andriy Shevchenko, Hernan Crespo, Michael Essien, Didier Drogba, Florent Malouda, itu dilakukan untuk memenangkan gelar.” 

“Mereka adalah pemain dengan pengalaman tertentu. Strateginya sekarang berbeda, kami bertaruh pada pemain muda. Tapi ruang ganti lebih dari 30 pemain sulit (diatur) untuk seorang manajer,” tambah Drogba.