Diego Costa Mengaku Masih Simpan Kekecewaan Pada Mantan Pelatihnya
7upcash – Penyerang Atletico Madrid, Diego Costa, rupanya masih menyimpan dendam kesumat kepada mantan pelatihnya di Chelsea dulu, Antonio Conte. Ia pun terlihat cukup senang dengan keterpurukan pria asal Italia tersebut. Diego Costa Mengaku Masih Simpan Kekecewaan Pada Mantan Pelatihnya
Tahun 2017 lalu, Costa bersama Chelsea berhasil mendapatkan kesuksesan juara Premier League. Gelar itu terasa semakin spesial karena diraih di musim pertama Antonio Conte menjabat sebagai pelatih.
Costa mengambil peran penting, di mana dirinya tampil dalam 42 pertandingan dan mencetak 22 gol. Tetapi pada akhir musim, ia justru dibekukan dari klub hingga akhirnya memutuskan kembali ke Atletico di Januari 2018.
Cukup segar diingatan, bagaimana Antonio Conte mendepak Diego Costa dari skuat intinya. Melalui pesan singkat, eks nahkoda Juventus dan timnas Italia itu mengatakan bahwa sang penyerang sudah tidak lagi menjadi bagian dari timnya.
Seolah karma, Chelsea pada musim itu mengalami keterpurukan hingga berakhir dengan pemecatan Conte. Melihat hal itu, pemain berumur 29 tahun tersebut kini merasa di atas angin.
“Itu adalah masa yang buruk bagi saya, tetapi itu bukanlah kesalahan saya,” ujar Diego Costa kepada Marca baru-baru ini.
“Orang-orang berkata banyak, tetapi waktu memperlihatkan yang sesungguhnya. Lihat di mana Conte sekarang,” lanjutnya.
Costa menyalahkan Conte karena cara pendekatannya kepada pemain yang tak disukainya tidak benar. Ia lalu membandingkannya dengan cara pelatihnya saat ini, Diego Simeone.
“Saya tinggalkan Chelsea dengan cara buruk karena cara dia beraksi. Simeone adalah pelatih yang lebih unggul dari anda. Saat Cholo tidak menginginkan anda, dia menjelaskan dan mencoba membantu anda,” tambahnya.
“Di Chelsea sebaliknya. Kami menang dengan Conte dan, setelah semuanya, dia mengirimkan pesan dan berkata bahwa dirinya tidak menginginkan saya lagi,” tutupnya.
Setelah akhirnya kembali bermain, Diego Costa kini menjelma menjadi striker haus gol yang berbahaya lagi. Ia bahkan menjadi bintang kala Atletico mengalahkan Real Madrid di Piala Super Eropa bulan Agustus lalu.