oleh

Final Liga Champions, Valentino Rossi Prediksikan Berakhir Adu Penalti

Pembalap MotoGP rupanya tidak ketinggalan dalam menyambut laga final Liga Champions 2020-21 antara Manchester City kontra Chelsea.

Penggemar sepak bola akan disuguhkan dengan pertandingan akbar dari final Liga Champions di Estadio do Dragao, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.

Dua klub asal Negeri Ratu Elizabeth yaitu Manchester City dan Chelsea akan saling berhadapan untuk memenangi kompetisi paling bergengsi di Benua Biru.

Antusiasme partai final Liga Champions tidak hanya menjangkit jagat sepak bola, tetapi juga MotoGP.

Memprediksi hasil Man City vs Chelsea menjadi tantangan bagi enam pembalap yang hadir dalam konferensi pers pra-event MotoGP Italia pada Kamis (27/5/2021).

Salah satunya adalah pembalap gaek, Valentino Rossi.

Prediksi pembalap Petronas Yamaha SRT tersebut terkait hasil final Liga Champions terbilang tidak biasa.

The Doctor memprediksi laga akan dilanjutkan dengan adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 3-3 hingga babak perpanjangan waktu.

Skor adu penalti? Penggemar berat Inter Milan itu memberi skor 11-10 untuk kemenangan Man City.

Rossi tampaknya terinspirasi dari hasil final Liga Europa antara Villareal dan Manchester United yang berakhir dengan skor serupa.

“Saya pikir ini akan menjadi salah satu final Liga Champions terbaik dalam 20 tahun terakhir,” ujar Rossi, dilansir dari MotoGP.com.

“Skornya 3-3 tetapi City menang setelah free kick dengan skor 11-10,” imbuhnya sebelum bertanya apakah bahasa Inggris adu penalti memang free kick.

Meski Rossi keliru menerjemahkan penalti menjadi tendangan bebas, antusiasme besar The Doctor terhadap sepak bola tampaknya tidak perlu diragukan.

Jack Miller (Ducati Lenovo) yang duduk di sebelah Rossi menyentil aksi sang pembalap berteriak saat menonton pertandingan sepak bola.

“Saya pikir tebakannya bagus karena ketika saya sedang massage di Clinica, dia menonton televisi di belakang sambil terus berteriak,” kata Miller.

“Saya bertanya apakah dia seorang pelatih sepak bola atau semacamnya dan dia bilang itu hal biasa bagi orang Italia,” imbuhnya.

Miller sendiri tidak begitu tertarik dengan final Liga Champions.

Malahan pembalap asal Australia itu sempat berseloroh dengan bertanya seperti apa skor dalam pertandingan sepak bola.

Miller pun memberi skor 2-1 untuk kemenangan Chelsea meski tanpa alasan yang jelas.

“Kedua tim berwarna biru jadi saya memilih yang berwarna biru tua,” kata pembalap berjuluk Jackass tersebut sambil mengangkat bahu.

Miller bukan satu-satunya pembalap yang memberi prediksi dengan alasan nyeleneh.

Johann Zarco (Pramac Racing) menjagokan Chelsea untuk menang 4-1 karena ingat bahwa pemain dari negaranya, Nicolas Anelka, pernah memperkuat Chelsea.

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) menjagokan Chelsea menang 3-2 untuk merundung komentator MotoGP, Steve Day, yang dikiranya sebagai fan Man City.

Sementara itu, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) menjagokan Man City menang 3-1 karena lebih mudah memenangi gim FIFA dengan juara Liga Inggris tersebut.

Prediksi yang mungkin lebih bisa diterima datang dari pembalap Aprilia Gresini, Aleix Espargaro.

Espargaro menjagokan Man City menang 3-1 karena kekagumannya dengan sosok pelatih The Citizen, Pep Guardiola.

“Saya penggemar berat City karena pelatihnya, Pep Guardiola, membuat sejarah bersama tim favorit saya, Barcelona,” kata pria asal Catalunya tersebut.

“Jadi saya berharap timnya bermain bagus dan dia bisa menang 3-1,” tukasnya.