oleh

Pemain Kroasia Terbaik di Bundesliga

Di awal musim ini, Ivan Perisic kembali menginjakkan kakinya di Bundesliga setelah empat tahun meninggalkan tanah Jerman untuk berkiprah di Italia. Perisic merapat ke Bayern Munchen dengan status pinjaman dari Inter Milan selama satu musim.

Bundesliga telah menjadi tujuan favorit para legiun Hrvatska. Namun berkarier di liga yang paling kompetitif di Eropa tersebut bukanlah hal yang mudah. Tak banyak pemain yang bisa meraih kesuksesan individu dan kolektif selama di sana.

Robert Kovac lahir di Berlin pada 6 April 1974. Ia adalah mantan pemain sepak bola Kroasia berdarah campuran Bosnia. Ia pernah bermain di Bayer Leverkusen, Bayern Munchen dan Juventus. Pemain yang terkenal agresif menjaga pertahanan tersebut adalah adik kandung dari Niko Kovac.

Secara total di Bundesliga, Robert memainkan 247 pertandingan dan satu-satunya gol yang pernah ia cetak adalah saat tandang melawan 1.FC Kaiserslautern pada musim 1999/00. Namun sebagai bek, angka itu tak perlu dikhawatirkan karena Robert sudah berhasil dua kali menjuarai Bundesliga, dua kali jawara DFB-Pokal dan memenangi satu Piala Interkontinental. Semuanya saat ia berseragam Die Roten.

Kovac memang melakoni lebih banyak pertandingan untuk Hertha BSC dengan 242 kali penampilan dibandingkan bersama Bayern yang hanya 51 kali. Namun, sejumlah gelar penting dalam kariernya ia catatkan ketika berseragam Die Roten. Selama dua musim, pemain yang semasa aktifnya berperan sebagai gelandang tengah tersebut sukses meraih tiga trofi yakni juara Bundesliga, juara DFB Pokal dan satu kali juara Piala Interkontinental. Setelah dua musimnya di Bayern, Kovac kembali dilepas ke Hertha BSC dengan gratis.

Kakak kandung dari Robert Kovac itu mengakhiri karier profesionalnya sebagai pemain saat membela RB Salzburg ketika ia memutuskan pensiun pada tahun 2009. Di level kepelatihan, catatan Niko pun cukup mumpuni dengan 1 gelar DFB Pokal, 1 German Super Cup dan 1 gelar juara Bundesliga. Semuanya ia raih bersama sang adik yang berperan sebagai asisten.

Sebelum Perisic merapat pada musim panas ini, pemain Kroasia terakhir yang bermain untuk Bayern Munchen adalah Mario Mandzukic. Ia bergabung dari VfL Wolfsburg pada musim panas tahun 2012 dengan biaya transfer 13 juta euro.

Selama berseragam putih-merah, striker jangkung tersebut berhasil meraih dua gelar Bundesliga, dua trofi DFB Pokal, dan satu gelar Liga Champions. Selama dua musimnya di Bayern, kelahiran Slavonski Brod 33 tahun lalu itu tampil dalam 88 pertandingan dan mencetak 48 gol. Pada tahun 2014, ia dilego ke Atletico Madrid dengan harga 22 juta euro, dan kini sedang berseragam Juventus.

Sebelum Mandzukic, Olic merupakan pilihan utama di lini depan Die Roten. Keganasannya yang seperti robot tempur di sektor serang Die Roten membuahkan 23 gol dari 80 pertandingan. Namun, ia hanya bertahan selama tiga musim bersama Bayern. Kedatangan ‘SuperMan’ ke Allianz Arena menjadikannya tumbal.

Mantan striker dengan tinggi 182 sentimeter tersebut kemudian dilepas ke Wolfsburg secara gratis pada musim panas tahun 2012. Prestasi Olic di antaranya adalah dua gelar DFB Pokal dan satu gelar Bundesliga.

Musim 2003/04 jadi musim yang tak terlupakan bagi Werder Bremen kala mereka berhasil menjuarai gelar dobel di kompetisi sepak bola Jerman. Nama Ivan Klasnic berperan vital dalam kiprah mereka meraih prestasi tersebut. Bersama Ailton, ia menjadi duet yang menakutkan lawan dengan 13 gol yang ia kemas di musim itu.

7 musim ia membela Die Werderaner sebelum merantau ke Prancis dan Inggris. Di musim 2012/13, ia kembali ke Bundesliga untuk menutup kariernya bersama 1.FSV Mainz 05 selama semusim.

Kramaric sedang dalam perjalanan menjadi legenda hidup TSG Hoffenheim. Ia kini hanya terpaut enam gol dari pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub asal Bosnia, Sejad Salihovic. Di usianya yang masih 28 tahun, sangat mungkin bagi Kramaric untuk melampaui rekor tersebut. Dan bukan tak mungkin juga ia akan mempermanis pencapaian itu dengan beberapa trofi.