oleh

Rusia Andalkan Striker Classic Artem Dzyuba

Rusia Andalkan Striker Classic Artem Dzyuba

7upcashAncaman fisik dari seorang penyerang yang mempunyai tipe target-man atau algojo di depan
kotak penalti telah jadi langka di sepak bola modern, termasuk di Piala Dunia 2018. Namun,
di tim Rusia yang saat ini tengah mengejutkan ini, ada sosok yang nyaris punah itu pada
diri Artem Dzyuba. Rusia Andalkan Striker Classic Artem Dzyuba

Rusia Andalkan Striker Classic Artem Dzyuba

Pemain penyerang berumur 29 tahun yang dipinjamkan Zenit St Petersburg ke Arsenal Tula itu
bertindak utama dalam kemenangan 3-1 Rusia melawan Mesir dinihari yang tadi, Rabu 20 Juni
2018. Beberapa pemain lini belakang Mesir kesusahan menghadang tindakan, gerakan, serta
agresivitas Dzyuba yang memiliki tinggi 1, 96 meter.

Tampil sebagai pemain pengganti serta cetak gol ke empat Rusia saat menggilas Arab Saudi
5-0, Dzyuba juga turut membobol gawang Mesir satu kali. Langkah Rusia untuk lolos dari
Group A serta maju ke 16 besar pun semakin dekat.

Dzyuba awalannya cuma pemain cadangan. Ia lalu dipilih untuk menukar Fedor Smolov waktu
kompetisi Rusia melawan Arab Saudi tengah berjalan.

Melawan Mesir, Dzyuba bertindak utama atas terjadinya gol bunuh diri yang dikerjakan bek
lawan, Ahmed Fathi, pada menit ke-47. Desakannya pada Fathi, mengakibatkan bek Mesir
lakukan sapuan bola yang asal-asalan hingga masuk ke gawang sendiri.

Sesudah gol kedua Rusia yang diciptakan Denis Cheryshev, Dzyuba lalu cetak gol ketiga
lewat cara yang simpel, segera, namun mengagumkan. Itu mengingatkan pada tipikal tindakan
beberapa penyerang classic.

Dzyuba menyongsong bola yang datang dengan mengontrolnya lewat dada. Ia lalu menerobos
melalui bek Mesir, Ali Gabr, saat sebelum lakukan tembakan keras yang membobol gawang
Mesir.

Pelatih Rusia, Stanislav Cherchesov, menyampaikan kemampuan Dzyuba dalam kuasai bola-bola
di hawa yang membuatnya memainkannya jadi pemain starter melawan Mesir.

“Kami tahun kekurangan Mesir serta bicara taktik, ia lebih pas untuk maksud sebagai
seseorang tujuan man, ” kata Cherchesov.

Enam bukanlah lalu, Dzyuba pernah memikirkan akan tidak masuk dalam 23 pemain inti Rusia
ke Piala Dunia 2018.

Waktu ini, pelatih Roberto Mancini masih tetap mengatasi Zenit St Petersburg. Mancini
mengambil keputusan menangani keunggulan stock penyerangnya dengan meminjamkan Dzyuba ke
klub papan tengah Liga Rusia, Arsenal Tula.

Untuk Dzyuba hal semacam itu adalah pukulan. Namun, mentalnya jadi tertempa serta sukses
cetak gol yang menyamai kedudukan 3-3 Arsenal Tula melawan Zenit pada satu kompetisi liga.

Dzyuba lalu merayakan kesuksesannya cetak gol ini pas di harapan Mancini yang ada di
pinggir lapangan.

Agresivitas serta gairah untuk menunjukkan bahwa kritik atau penilaian menyepelekan
kepadanya yaitu salah adalah satu diantara sikap Dzyuba. Hal semacam itu dapat dibuktikan
lagi dalam kompetisi melawan Mesir.

“Saya senantiasa semangat. Saya senantiasa mau lebih serta lebih, ” tuturnya pada beberapa
wartawan.

“Saya suka ada disini. Sangatlah bangga. Kami layak terima apa yang berlangsung lantaran
kami tak memberi sedikit pun celah pada mereka, ” Dzyuba meneruskan.

Jauh dari jadi sosok pinggir, Dzyuba terlihat seperti seseorang pemimpin tim nasional di
tim nasional serta beberapa supporter Rusia di Stadion Zenit, dinihari yang tadi, yang
bergemuruh oleh nada pendukung tim tuan tempat tinggal.

“Hal terutama yaitu kami menang. Semua negeri, saya fikir suka. Rusia berpesta. Kami
sangatlah senang, ” kata Dzyuba.

Dengan mencapai enam poin dari dua kompetisi, Rusia akan maju ke babak setelah itu dengan
system gugur, bila Uruguay terlepas dari kekalahan melawan Arab Saudi malam itu. “Mungkin
saya terlampau berani, namun kami mau memenangi Piala Dunia, ” tegas Dzyuba.

Penyerang tengah Rusia itu mengingatkan pada satu diantara type penyerang pemukul kelas
dunia pada saat lalu dari Jerman, yakni Horst Hrubesch. Pemain “bomber” Jerman yang
dijuluki Monster ini dapat sukses tampak pada final Piala Dunia 1982, saat sebelum mereka
ditaklukkan Italia.