oleh

Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate Nasibnya Bakal Dipertaruhkan di Piala Dunia 2022

Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mengusung misi berat dalam gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar nanti. Sang pelatih dituntut meraih kesuksesan di Piala Dunia. Jika tidak, nasibnya sebagai pelatih The Three Lions dipertaruhkan. 

 

Kekhawatiran seorang Southgate tak lepas dirinya gagal membawa Inggris berprestasi di ajang UEFA Nations League 2022/23. Di ajang tersebut, Harry Kane dan kolega secara memalukan terdegradasi ke Liga B setelah mereka menempati posisi akhir di Liga A Grup 3 di bawah Hungaria, Italia, dan Jerman. 

Dengan hasil negatif tersebut, semua mata sedang tertuju kepada pelatih berusia 52 tahun dan mempertanyakan kualitasnya. Agar untuk menghapus tudingan itu, Southgate merasa kalau dirinya harus mendapatkan hasil apik dalam turnamen di Qatar. 

Inggris tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Iran dan Wales. Tentunya, publik Inggris berharap kepada pelatih Gareth Southgate untuk bisa membawa The Three Lions meraih gelar keduanya di Piala Dunia. Berikut profil Gareth Southgate, pelatih yang memimpin timnas Inggris di Qatar nanti 

Sebelumnya, Gareth Southgate mengawali karier sebagai pesepak bola bergabung dengan tim akademi Crystal Palace pada 1988. Lalu, pada tahun 1990, Southgate mencatat debut bersama tim senior The Eagles pada pertandingan Piala Liga Inggris melawan Southend United. 

Kemudian setelah memperkuat Crystal Palace selama enam musim, Southgate pindah ke Aston Villa pada 1995 dengan mahar sebesar 2,5 juta poundsterling. Di musim perdananya bersama The Villans, Southgate langsung mempersembahkan gelar Piala Liga Inggris. 

Selama enam musim bersama Aston Villa, Southgate mencatat 191 penampilan dengan mencetak tujuh gol dan dua piala yakni Piala Liga Inggris 1996 dan Piala FA pada musim terakhirnya sebelum pindah ke Middlesbrough. 

Usai mencatat segala prestasi gemilang di Villa Park, tahun 2001 Southgate memutuskan pindah ke Middlesbrough dengan biaya transfer 6,5 juta poundsterling. Dia langsung menjadi kapten di klub berjuluk Boro itu. 

Southgate bermain di Riverside Stadium selama lima musim dengan mencatat 202 penampilan serta mencetak empat gol dan empat assist. Selain itu, ia juga berhasil mempersembahkan gelar Piala Liga Inggris pertama sepanjang sejarah klub setelah sukses mengalahkan Bolton Wanderers 2-1 di final. 

Setelahnya, Southgate memutuskan gantung sepatu di tahun 2006. 

Southgate memulai debutnya sebagai pelatih dengan memoles klub terakhir yang ia bela, Middlesbrough. Dia mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai pelatih setelah pada Juni 2006 Steve McClaren diminta untuk melatih timnas Inggris. 

Lalu, Southgate hanya bertahan tiga musim saja di Riverside Stadium. Prestasinya membesut Boro tidak menghasilkan trofi apa pun, malah dia sempat membawa klub yang identik berwarna merah itu berada di papan tengah Premier League, terperosok degradasi, hingga nyaris promosi kembali ke Premier League sebelum dipecat pada 2009. 

Kemudian, Southgate sempat menganggur selama beberapa tahun sebelum ia menerima tawaran menjadi pelatih timnas Inggris U-21. 

Southgate ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Inggris (FA) di tahun 2013 untuk menukangi timnas junior Inggris. Hingga ia mendapatkan kesempatan membesut timnas Inggris senior di tahun 2016 dengan status caretaker. 

Setelah dirasa sukses membawa dampak positif dalam permainan timnas Inggris, FA kemudian mengangkatnya sebagai pelatih utama pada November 2016. Sejak saat itu, dirinya menjadi pelatih kepala The Three Lions hingga saat ini. Total, Southgate sudah membukukan 76 kali mendampingi Inggris dan meraih 48 kali menang, 14 seri, serta 14 kali kalah. 

Sejak menjadi pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate dikenal dengan taktik 4-2-3-1 atau 4-3-3. Ia menekankan dengan gaya direct football dengan kombinasi skill para pemainnya. 

Namun, Southgate bukan tipikal pelatih yang terpaku dengan satu pakem saja. Sejak ajang Euro 2020 lalu, ia gemar memainkan pakem tiga bek lewat formasi 3-4-3 atau 3-5-2. Pada beberapa pertandingan, formasi tiga bek bisa berubah menjadi empat bek. 

Sejak menukangi timnas Inggris di tahun 2016, Southgate belum pernah memberikan trofi mayor kepada The Three Lions. Ia bisa dikatakan sebagai pelatih dengan predikat nyaris juara. 

Southgate nyaris membawa timnas Inggris meraih gelar juara Euro 2020 sayangnya, ia dikalahkan oleh Italia lewat babak adu penalti. Kemudian ia sanggup mengantarkan The Three Lions meraih posisi ketiga di turnamen UEFA Nations League 2018/19. Serta, pada Piala Dunia 2018, Southgate hanya sanggup mengantarkan Inggris melaju hingga babak semifinal.