oleh

Ben Chilwell mengakui Everton merupakan lawan merepotkan

Ben Chilwell merasakan kekalahan pertamanya sejak bermain untuk Chelsea musim 2020/21 ini. Minggu (13/12/2020) dini hari WIB, The Blues takluk 0-1 dalam kunjungan ke markas Everton.

Kekalahan pasukan Frank Lampard kali ini datang dari gol penalti Gylfi Sigurdsson di menit ke-22. Setelahnya Chelsea berjuang mencari gol penyeimbang, tapi kesulitan kembali ke permainan.

Hasil buruk ini pun menodai catatan apik The Blues dalam beberapa pekan terakhir di semua kompetisi. Mereka nyaris tak terkalahkan di semua kompetisi, bahkan dipandang sebagai salah satu calon juara musim ini.

Soal kalah dengan gol semata wayang ini, Chilwell mengakui Everton merupakan lawan merepotkan. The Blues mencoba menggempur, tapi Everton lawan yang merepotkan dalam kondisi unggul.

“Dengan cara Everton bermain, sulit membalikkan keadaan. Kami menciptakan sejumlah peluang tapi kami tidak cukup baik untuk kembali ke pertandingan,” kata Chilwell di laman resmi Chelseafc.

“Saya dan Reece [James] kesulitan masuk dalam pertandingan, para winger [lawan] sangat bagus menjaga kami, Everton pun bertahan dengan baik sebagai tim.”

Chilwell pun meyakini bahwa hasil ini sudah menjelaskan kondisi Chelsea yang sekarang. Masih terlalu dini menyebut The Blues sebagai salah satu calon juara, musim masih panjang dan skuad Chelsea masih muda.

“Kami mencoba tidak mendengarkan itu. Kami menghadapi laga satu per satu dan kami punya skuad yang masih muda, banyak pemain yang masih sambil belajar,” sambung Chilwell.

“Tim kami terbilang baru, masih belum menyatu, dan meski kami tak terkalahkan dalam beberapa pertandingan, tapi kami tahu faktanya kami tidak akan bisa memenangi setiap pertandingan.”

Lebih lanjut, daripada bicara soal favorit juara, Chilwell yakin bahwa yang lebih penting bagi Chelsea sekarang adalah bagaimana segera bangkit. Mereka masih ada di posisi apik di papan atas.

“Berikutnya soal reaksi kami. Kami harus bereaksi pada laga tandang kontra Wolves berikutnya dan pada beberapa hari ke depan kami harus bangkit,” tutup Chilwell.