oleh

Zidane Selalu Pantau Perkembangan Eduardo Camavinga

Eduardo Camavinga tak akan mudah melupakan duel Prancis vs Ukraina di Stade de France, Kamis (8/10) dini hari WIB. Di laga persahabatan itu, Camavinga mencetak gol pertamanya untuk Les Bleus.

Camavinga mencetak gol itu di menit ke-9. Dia menjadi pembuka keran gol Prancis yang berhasil menang dengan skor 7-1.

Sebuah prestasi membanggakan. Sebabnya, tak banyak pemuda lain yang bisa mencetak gol untuk Timnas Prancis di usia begitu muda.

Ya, gol debut itu membuat Camavinga menjadi salah satu pencetak gol termuda Timnas Prancis. Di usia 17 tahun dan 11 bulan, Gelandang Rennes itu adalah pencetak gol termuda kedua Prancis.

Camavinga tepat di belakang Maurice Gastiger yang mencetak gol pertamanya untuk Prancis di usia 17 tahun 5 bulan pada Maret 1914.

Hebatnya, gol Camavinga tercipta dengan unik yang membuat empat bek dan kiper Ukraina melongo. Dia melepaskan tendangan sambil memunggungi gawang dan membuat bola melambung seakan mau keluar lapangan. Tetapi, bola dengan cantik bersarang di sisi kanan gawang Ukraina.

Prestasi serupa juga terlihat saat Camavinga bermain untuk Rennes. Di usia 16 tahun 4 bulan, dia adalah debutan termuda dalam sejarah klub

Namun, Camavinga bukan sekadar pemain pelapis di Rennes. Dia adalah salah satu andalan Rennes di musim 2019/20. Menit bermainnya bahkan mencapai 2.112 di Ligue 1, tertinggi kelima di Rennes.

Kemampuan dalam memutus serangan lawan menjadi kelebihan Camavinga. Spesialisasi ini cukup jarang dimiliki oleh para pemain muda.

Selain membutuhkan insting membaca permainan yang baik, kemampuan demikian juga didapatkan dari pengalaman bertanding yang cukup. Namun, nyatanya Camavinga sudah memilikinya di usianya yang sangat muda.

Per WhoScored, rata-rata tekel per laga Camavinga mencapai 4,3 per laga –sekaligus jadi yang tertinggi di Ligue 1 musim lalu. Sebagai pembanding, Idrissa Gueye, gelandang andalan Paris Saint-Germain, ‘cuma’ mencatatkan 3,3.

Namun, Camavinga tak cuma mahir bermain defensif. Dia juga memiliki kemampuan mengkreasi peluang. Di musim 2019/20, Camavinga sudah mencatatkan dua assist untuk Rennes.

Alhasil, Camavinga jadi rebutan tim-tim besar Eropa. Ada Real Madrid dan Borussia Dortmund yang kepincut mendatangkannya.

Akan tetapi, Camavinga tetap di Rennes. Klubnya itu menyatakan tak ingin melepas gelandang mudanya. Senada, Camavinga pun menyatakan ia tak tertarik pindah.

Selain itu, L’Equipe mengabarkan bahwa Camavinga sepakat untuk tetap di Rennes jika klubnya itu masuk ke Liga Champions 2019/2020. Nah, Rennes berhasil lolos ke Liga Champions musim depan setelah finis di peringkat tiga Ligue 1 2019/2020.

Eduardo Camavinga sempat membantah adanya kesepakatan tersebut. Namun, kelolosan Rennes ke kompetisi paling bergengsi di Eropa itu mungkin menjadi alasan Camavinga untuk bertahan.